RS PMI GELAR SIMPOSIUM KEDOKTERAN DALAM PENANGANAN KASUS KEGAWATDARURATAN MEDIK

RS PMI GELAR SIMPOSIUM KEDOKTERAN DALAM PENANGANAN KASUS KEGAWATDARURATAN MEDIK

    Bertempat di Aula Flamboyan Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat, sebanyak 150 dokter dan tenaga medis dari sejumlah rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan berkumpul menghadiri simposium kedokteran "Emergency Case In First Line Daily Clinical Practice, Sabtu.
    Simposium ini menghadirkan sejumlah pembicara para dokter baik dari kalangan Rumah Sakit PMI maupun rumah sakit luar Bogor, seperti RS Harapan Kita.
    "Ini merupakan simposium yang pertama digelar RS PMI Bogor, rencananya akan dibuat berkelanjutan, sebagai bentuk sumbangsih PMI terhadap dunia medik terutama dalam meningkatkan kapasitas para dokter," kata Ketua Panitia Simposium atau Annual Scientific Meeting RS PMI Bogor, dr Nur Rusyda. 
    "Pengetahuan dan keterampilan kegawatdaruratan yang baik dibutuhkan untuk penatalaksanaan yang Tama sejawat dokter umum yang berada di pelayanan primer," katanya.
    Target dari peserta simposium adalah dokter puskesmas, dokter klinik dan dokter yang bertugas di instalasi gawat darurat rumah sakit se Bogor dan sekitarnya.
    Kegiatan simposium diisi dengan seminar dan tanya jawab. Juga diselingi dengan pembantaian hadiah kejutan sebagai acara hiburan untuk menambah semangat serta konsentrasi peserta yang hadir.
    Seminar yang digelar dalam simposium terbagi tiga sesi. Pada sesi pertama hadir dr Yuswiadhi Soeyoed, Sp.A yang menyampaikan materi tentang "Update in Management of Asthma Bronchiale in Children" atau manajemen terbaru penanganan asma brochiale pada anak.
    Pemateri berikutnya dr. Kornadi, Sp.JP dengan bahasan tentang "Current Guideline of Acute Coronary Syndrom" atau serangan jantung koroner akut.
    Pada sesi kedua, ada dokter Erwin, Sp.PD yang mengangkat materi tentang "Current Manajement of Upper Gastrointestinal Bleedinb Variceal and Non Variceal". Dalam materinya, dokter spesialis penyakit dalam tersebut mengingatkan para dokter untuk mewaspadai pendarahan pada saluran cerna.
    "Catatan bagi pada tenaga medis untuk mewaspadai pendarahan pada saluran cerna ini, karena kalau tidak ditangani bisa menyebabkan kematian," katanya.
    Selanjutnya, pemateri disampaikan oleh dr. Edwardsyah, Sp.B dengan materi tentang nyeri colic pada perut atau "New Approach on Colic Abdomen, Focused on Cholitiasis Manajement".
    Pembicara berikutnya dr. Juweni, Sp.GK dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita yang menyampaikan materi tentang pemberian nutrisi bagi pasien gawat darurat "Parental and Enternal Nutrition For Critical ill".
    Pada sesi ketiga, ada dr. Ardaya, Sp.PD-KGH yang menyampaikan materi tentang "How to Manage Uremic Syndrome in CKG Patients". Dan dr. Agus Maruli, Sp. OT tentang "Emergency in Orthopedics".
   Salah satu peserta dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Siti Rubiah mengatakan, simposium tersebut sangat bermanfaat bagi para dokter untuk menambah wawasannya mengingat ilmu kendokteran terus mengalami perkembangan.