Menjaga Kebersihan dan Rutin Mandi Bantu Cegah Skabies
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke 71 RS PMI Bogor, ikatan dokter kulit menggelar seminar tentang Skabies yang diikuti ratusan dokter se Kota Bogor.
Dokter spesialis kulit Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat, dr Adi Gunadi SP.KK, FINSDV, mengatakan menjaga kebersihan lingkungan dan mandi secara rutin dapat mencegah penularan virus Skabies.
"Mandi yang rutin, menjaga kebersihan rumah dengan rutin membersihkan gorden dan seprai setiap minggunya, bantu mencegah penularan virus ini," katanya.
dr. Adi menjelaskan, Skebies lebih dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit Budukan, Gudikan, atau gatal agogo. Angka kejadian Skabies di seluruh dunia dilaporkan sekitar 300 juta kasus per tahun.
Insiden Skabies di negara berkembang menunjukkan siklus fluktuasi dan bervariasi dengan prevalensi 6-27 persen.
"Skabies merupakan penyakit kulit yang bersifat global dan meningkat serta memberat pada daerah tropis," jelasnya.
Berdasarkan data dari Depkes RI tahun 2008, Skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering yakni 5,6 -12,95 persen.
Perlu diketahui Skabies menyerang melalui penularan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung melalui kontak personal yang dekat (kulit dengan kulit) menjadi rute utama penularan.
"Berjabat tangan, tidur bersama, kadang seksual, juga menjadi penularan langsung Skabies," katanya.
Adapun penularan tidak langsung melalui berbagi benda yang sering terjadi pada anak-anak, seprai, bantal guling, pakaian, handuk, alat shalat, lantai, korden dan kursi.
"Transmisi dapat melalui binatang pada S. Skabies varian canis," katanya.
Pada satu studi, tangan hidup ditemukan pada sampel debu yang diambil dari lantai kamar, bantalan kursi, dan tempat tidur pada setiap rumah pasien.
Penyakit Skabies menyerang semua usia, ras, kelas sosial, dan jenis kelamin. Pada anak-anak usia sekolah dan dewasa muda.
"Skabies umumnya terjadi pada penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah yang kurang menjaga kebersihan diri, higiene yang buruk. Kepadatan penduduk, atau kondisi tempat tinggal yang ramai seperti kos, asrama, pondok, panti, penjara dan bangsa," katanya.
Skabies dapat diobati, menggunakan krim yang direkomendasikan oleh dokter. Dalam waktu dua minggu, jika pasien mau memeriksakan diri langsung, dapat menyebutkan penyakit tersebut.
"Jika ada satu keluarga yang tertular Skabies, penyembuhan dapat dilakukan apabila seluruh keluarga menjalani pengobatan, karena kalau tidak, penyakit ini akan kembali menular," katanya.
dr. Adi kembali mengingatkan agar terhindar dari penyakit tersebut dengan cara menjaga kebersihan diri, rutin mandi, tidak bertukar pakaian, atau handuk dengan orang lain, dan rutin membersihkan seprai maupun gorden di rumah.