PERJALANAN PENYAKIT DBD
dr. Fransiska Sri Susanti, Sp.A menjelaskan demam berdarah degue (DBD) dan demam dengue (DD) ditandai dengan 3 fase:
1. Fase demam 2-7 hari (umumnya demam terjadi 1-3 hari)
2. Fase syok, mulai hari ke 3-5 atau ke 6
3. Fase penyembuhan, mulai hari ke 6-7
• Pada fase demam umumnya pasien demam tinggi, nyeri perut, lemas, mual, sakit kepala
• Pada fase syok suhu badan menurun, seringkali turun hingga di bawah normal. Pasien masih merasa lemas, mual, dll. Trombosit mulai turun di bawah normal
• Pada fase penyembuhan, pasien mulai membaik, nyeri perut dan mual mulai hilang, pasien merasa lebih enak dan segar, nafsu makan mulai normal
Apa yang menjadi bahaya DBD? Syok dan perdarahan.
Syok adalah kondisi di mana volume darah dalam pembuluh darah jauh berkurang sehingga sirkulasi darah terganggu. Akibat syok organ-organ tubuh yang vital tidak atau kurang mendapat supply darah, yang bila tidak teratasi akan menimbulkan kematian. Syok ini timbul akibat terjadinya plasma leakage (kebocoran cairan plasma darah dari pembuluh darah) sehingga darah menjadi kental dan sulit dialirkan.
Perdarahan bisa terjadi karena trombosit (kepingan sel darah yang berfungsi dalam pembekuan darah) jumlahnya menurun. Perdarahan bisa kecil seperti bintik-bintik perdarahan di kulit, gusi berdarah, mimisan, hingga yg besar seperti muntah darah, BAB darah. Pada pasien anak umumnya perdarahan hebat dipicu oleh syok sebelumnya.
Tatalaksana
- Pada demam hari 1-3 beri banyak minum utk mencegah pengentalan darah. Istirahat, dan beri obat demam bila suhu di atas 38 atau 38,5° tergantung kondisi anak. Usahakan agar produksi urin cukup, ditandai warna urin kuning muda atau tidak berwarna dan ada urin tiap 4 jam sekali. Bila urin kuning tua atau lebih dari 4 jam baru BAK perbanyak minum. Minum apapun seperti air, susu, teh, jus, kuah-kuahan, dll. Tidak harus jus jambu, pocari atau angkak.
- Setelah 72 jam bila masih demam, atau sudah tidak demam tapi kondisi pasien tidak membaik, lakukan pemeriksaan ke dokter dan akan dilakukan pemeriksaan lab. Bila trombosit sudah di bawah 100.000 atau hematokrit meningkat atau ada risiko hematokrit meningkat misalnya pada anak yang sulit sekali minum, maka pasien harus dirawat. Pada perawatan akan dipantau tanda-tanda vital dan nilai Hb, Ht, trombosit secara reguler untuk mengantisipasi datangnya kondisi syok.
Pasien yang trombositnya masih di atas 100 rb, hematokrit masih normal, kondisi cukup baik, mau minum, bisa dirawat di rumah tetapi harus kontrol ke dokter dan cek lab tiap hari hingga dipastikan sembuh. Atau bila jatuh ke dalam kondisi yg membutuhkan rawat inap maka akan dirawat inap.
Kematian sering terjadi pada fase ini bila pasien terlambat mendapat pertolongan.
- Pada fase pemulihan trombosit mulai naik, hematokrit mulai menurun, kondisi pasien membaik, sering timbul ruam merah merata pada tungkai dan lengan. Ini disebut convalescence rash (ruam pemulihan). Adanya ruam ini sering membuat orangtua khawatir, padahal adanya ruam ini justru tanda yg baik. Pasien bisa dipulangkan bila trombosit naik secara kontinu dan sudah mencapai angka di atas 50.000 dan kondisi keseluruhan pasien baik. Kenapa tidak menunggu hingga trombosit normal? Karena pada fase ini trombosit akan terus meningkat hingga normal pada sekitar hari ke 10, dan sudah tidak ada lagi risiko bahaya perdarahan atau syok.