PENTINGNYA EDUKASI TENTANG TUBERKULOSIS TERHADAP PASIEN DAN KELUARGA
TUBERKULOSIS (TB) Penyakit tuberkulosis bukan penyakit asing di Indonesia. Masyarakat mengenal TB sebagai penyakit menular yang ditakuti. Jika terdapat salah satu anggota keluarga yang menderita TB biasanya akan dirahasiakan, karena malu diketahui orang lain dan dianggap aib. Stigma buruk terhadap penderita TB membuat masyarakat menutup diri dari perawatan yang semestinya. Perawatan yang memerlukan jangka waktu yang lama, kondisi penderita yang lemah menjadi beban tersendiri. TB adalah suatu penyakit infeksi menular yang berpotensi serius yang terutama mempengaruhi paru-paru. Bakterinya bernama Mycobacterium tuberculosis. Menular melaui udara, melalui percikan air liur penderita aktif TB paru. Sering kali awalnya tidak menimbulkan gejala, walaupun telah terinfeksi. Tetapi yang telah mengalami gejala biasanya terjadi batuk (kadang ada darah), penurunan berat badan tidak disengaja, berkeringat malam hari tanpa aktifitas dan demam. Bisa juga ditambah gejala kehilangan selera makan, nyeri dada, sesak dan kelelahan. Menurut dr Nancy Sovira, Sp.P masyarakat harus diberikan edukasi secara luas agar menyadari apabila diri atau anggota keluarganya terjangkit TB harus mendapat pengobatan yang tepat. Pasien dengan gejala aktif akan membutuhkan perjalanan pengobatan yang panjang yang melibatkan beberapa antibiotik. Pencegahan penularan TB dengan memakai masker bagi penderita, jangan meludah sembarangan, ikuti petunjuk dokter. TB DOTS Penanggulangan TB merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan, khusus di rumah sakit dilakukan dengan strategi/ program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yaitu sebuah program penanggulangan TB di Rumah Sakit melalui pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung. RS PMI Bogor pun ikut berkomitmen menjalan kan program tersebut dengan dibentuknya Klinik TB DOTS sejak Juni 2017 lalu. Fokus utama program DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien TB, prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat. Dimana menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB. Strategi Program DOTS meliputi : 1. Komitmen politis dari pengambil keputusan, termasuk dukungan dana 2. Diagnosa TB dengan pemeriksaan sputum (dahak) secara mikroskopis 3. Pengobatan dengan Obat anti TB dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan obat (PMO) 4. Kesinambungan ketersediaan obat anti TB dengan mutu terjamin 5. Pencatatan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB RS PMI Bogor berkomitmen melakukan program DOTS agar masyarakat Indonesia bebas TB pada tahun 2050.