MENINGITIS PADA BAYI, KENALI GEJALANYA

MENINGITIS PADA BAYI, KENALI GEJALANYA

Meningitis adalah penyakit mematikan. Orangtua harus memahami gejala-gejalanya dan tidak terlambat mendeteksi kondisi anak. Dokter spesialis bedah syaraf RS PMI bOGOR, dr. Apollo S M Napitu, SpBS menjelaskan, para orang tua agar jeli dan tidak menyepelekan gejala penyakit meningitis, terutama pada bayi.

Ia menjabarkan, meningitis adalah salah satu peradangan pada selaput pembungkus otak. “Disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri dan lebih rentan menyerang pada bayi, semakin muda bayi, risiko infeksi yang menyebar pada syaraf otak akan semakin tinggi,” jelas dr Apollo

Meningitis terbagi menjadi dua yakni meningitis bakterialis dan meningitis virus.

Meningitis bakterialis disebabkan bakteri dan penyebarannya melalui kontak jarak dekat. Ini jenis meningitis paling berbahaya, karena jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kerusakan otak parah, kehilangan indera pendengaran dan bisa menimbulkan infeksi pada darah atau biasa disebut Septikimia.

Sedangkan jenis yang kedua ialah meningitis yang disebabkan oleh virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis. Pada jenis ini, gejalanya sama dengan gejala flu dan bayi atau anak di bawah lima tahun. “Anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, memiliki resiko lebih besar untuk tertular meningitis virus,” papar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran ini.

Gejala paling dominan pada meningitis bakterialis adalah demam tinggi. “Sampai ke ujung-ujung tangannya dingin, lalu kejang pada bayi dan penurunan kesadaran,” katanya. Gejala lain, baik pada meningitis bakterialis maupun virus, gejalanya sama persis dengan gejala penyakit flu biasa. “Seperti, anak tidak mau makan, nafasnya berat, menangis tapi seperti melengking atau high pitch cry lalu mudah mengantuk, agak sulit dibangunkan dan susah makan minum,” jelas dr. Apollo.

Jika bayi sudah timbul gejala tersebut, sebaiknya orang tua segera membawa ke dokter. Jangan dianggap sepele. Kadang orangtua mengira anaknya memang lelah, mengantuk atau suka tidur, namun ternyata itu adalah gejala penurunan kesadaran, dimana sudah parah infeksi selaput otaknya. Mendiagnosis meningitis sulit, karena gejalanya datang secara tiba-tiba dan seperti gejala flu, orangtua harus jeli dan segera membawa anak ke dokter