MENGENAL GAGAL GINJAL

MENGENAL GAGAL GINJAL

Saat ini, masyarakat awam sudah banyak yang mengetahui mengenai gagal ginjal. Informasi mengenai gagal ginjal biasanya mereka ketahui dari kerabat atau orang yang mereka kenal yang menjalani proses cuci darah. Pada umumnya mereka mengetahui bahwa orang yang gagal ginjal itu harus cuci darah. Cuci darah atau hemodialisa merupakan salah satu terapi dimana fungsi ginjal digantikan oleh mesin hemodialisa. Tanggal 9 Maret merupakan hari ginjal sedunia. Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk memperingati dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap gagal ginjal. Peringatan hari ginjal sedunia sudah rutin diadakan di mana-mana, biasanya dilaksanakan pada hari kamis minggu kedua bulan maret setiap tahunnya. Ada banyak kegiatan dalam memperingati hari ginjal sedunia yang dilakukan oleh para praktisi kesehatan yang biasanya dilakukan dalam bentuk ceramah-ceramah edukatif maupun kegiatan massal lainnya. Biasanya kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap kesehatan ginjal. Gagal ginjal sendiri merupakan kegagalan dari ginjal untuk melakukan fungsinya sebagai penyaring racun yang masuk ke dalam tubuh. Dalam keadaan yang sudah lanjut pasien gagal ginjal dapat kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh sehingga mengakibatkan pasien tersebut tidak kencing dan cairan menumpuk di dalam tubuhnya. Pada tahap awal, gagal ginjal tidak memperlihatkan gejala atau menimbulkan keluhan pada pasien. Gejala baru akan muncul pada stadium lanjut. Gejala awal bisa berupa mual, tidak mau makan, muntah-muntah yang biasanya akan muncul pada tahap lanjut. Gejala lain yang mungkin timbul muka bengkak-bengkak, hipertensi yang tiba-tiba muncul, serta anemia atau kurang darah. Pada saat itu pasien belum menyadari kalau dia mengalami gagal ginjal sebelum mereka memeriksakan diri, karena pada kasus gagal ginjal diperlukan pemeriksaan laboratorium sebagai penegakan diagnosa. Menurut dokter spesialis ginjal RS PMI bogor dr. Ardaya, Sp.PD-KGH beberapa faktor risiko penyebab gagal ginjal yang banyak ditemukan di Bogor antara lain hipertensi yang tidak terkontrol, gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes melitus atau peradangan pada ginjal baik karena infeksi ataupun karena penyakit au imun. Pada anak-anak usia muda atau pada usia produktif terutama pada orang-orang pekerja keras, sebaiknya menghindari konsumsi obat-obatan yang sifatnya meningkatkan daya kerja ginjal dalam waktu yang lama, karena obat-obatan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal. Anjuran banyak minum disarankan untuk orang-orang yang tidak mengalami gagal ginjal, tetapi untuk pasien dengan gagal ginjal dianjurkan untuk membatasi minum. dr. Ardaya, Sp.PD-KGH menyatakan bahwa pemberian edukasi pada masyarakat penting dilaksanakan sebagai upaya pencegahan terjadinya gagal ginjal, selain itu perlu juga dilakukan skrining kesehatan secara berkala untuk mengetahui fungsi ginjal pada pasien-pasien yang berisiko mengalami gagal ginjal. Upaya pencegahan gagal ginjal seharusnya bisa dilakukan dengan cara mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi, maupun mengontrol gula darah pada pasien diabetes melitus agar komplikasi gagal ginjal dapat dihindari. Walaupun proses perjalanan penyakit pada pasien gagal ginjal terus berlansung, namun diharapkan kualitas hidup penderita dapat diperbaiki. Cuci darah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal agar tidak mengalami komplikasi dari gagal ginjal. RS PMI berkomitmen dalam membantu para pasien gagal ginjal untuk mendapatkan layanan hemodialisa atau cuci darah. Saat ini RS PMI Bogor memiliki 56 unit hemodialisa yang melayani 289 pasien gagal ginjal di kota bogor tiap bulannya. Pasien gagal ginjal dapat melakukan cuci darah 1-3 kali seminggu tergantung kebutuhan pasien. Diharapkan layanan hemodialisa di RS PMI dapat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal yang memerlukan cuci darah sehingga angka harapan hidup mereka lebih tinggi. (*tm)